Rabu, 16 November 2016

Sejarah singkat Kartini tokoh pahlawan nasional pembela wanita

Sejarah singkat Kartini, tokoh pahlawan nasional pembela wanita


Cara Hemat Pererat Pertemanan dengan JalanJalan Tiap-tiap th., Indonesia memperingati tanggal 21 April sebagai hari Kartini. Peringatan ini dikerjakan dengan beragam acara yang tidak sama di tiap-tiap daerah. Ada yang bikin karnaval atau fashion show pakaian daerah, mengadakan lombalomba pidato atau lomba lain yang terkait dengan semangat Kartini. Tetapi sudahkah anda benarbenar mengetahui dengan baik tokoh Kartini? Kesempatan ini, yuk kita ulas semakin banyak mengenai tokoh Kartini.


Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang disebut bupati Jepara waktu itu. Sesaat, ibunya bernama M. A. Ngasirah yang juga adalah keturunan dari tokoh agama di Jepara yang disegani waktu itu, Kyai Haji Madirono. Lantaran terlahir sebagai anak bupati, pasti hidup Kartini terpenuhi dengan cara materi. Ia bahkan juga sukses merampungkan sekolah di ELS (Europese Lagere School).


Walau sebenarnya pada saat itu, banyak anakanak seusia Kartini yg tidak dapat bersekolah. Sayangnya sesudah menikah serta melahirkan anak pertamanya, Kartini wafat pada 17 September 1904 dalam umur 24 th..


Sesudah Kartini wafat, barulah pemikiran Kartini mengenai wanita di Indonesia mulai banyak jadi perbincangan. J. H. Abendanon yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama serta Kerajinan Hindia Belanda mulai menyatukan suratsurat yang pernah ditulis oleh R. A Kartini saat ia aktif lakukan korespondensi dengan rekantemannya yang ada di Eropa. Pada akhirnya disusunlah buku yang awalannya berjudul 'Door Duisternis tot Licht' yang lalu ditranslate dengan judul Dari Kegelapan Menuju Sinar yang terbit pada th. 1911.


Buku ini lalu banyak merubah pemikiran orang-orang Belanda mengenai wanita pribumi. Berikut yang pada akhirnya bikin Kartini diabadikan sebagai satu diantara Pahlawan Nasional yang di kenal memperjuangkan hak wanita. Yuk tiru semangat Kartini!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar